Selamat pagi, almost afternoon ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ... :D ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ :D maaf baru menyempatkan posting untuk renungan pagi. Tiada kata terlambat untuk melakukan kebaikan, right?

Okey, let's read together :)


TAMAN NERAKA (Bagian 3)

"Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira selemparan batu jaraknya, lalu Ia bertutut dan berdoa, kata-Nya: 'Ya, Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku , melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.' Maka seorang malaikat dari langit menampakkan dirinya kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada- Nya" (Lukas 22:41-43).

Mari kita jujur. Kita tidak menggangap dosa itu sedemikian serius bukan? Lagi pula, kapankah terakhir kali kita berkeringat darah atas suatu godaan? Analogi yang tidak adil, Anda protes. apakah itu benar-benar? "Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum samapai mencucurkan darah" (Ibr. 12:4). Maksudnya adalah terlalu ringan dan terlalu cepat Anda dan saya menghilangkan dosa-dosa kecil kita.


Terlepas dari Getsemani kita memiliki kesadaran terhadap betapa besar kejahatan yang mencengkram jiwa kita yang gegabah. Pada bulan Paskah, Yesus mencurahkan darah dalam pergumulan terhadap dosa (bukan dosa-Nya, tetapi dosa-dosa Anda dan saya), dan entah Dia harus minum cawan itu dan menanggung beban dosa satu bangsa yang dalam keadaan terbaik sedang tertidur dan keadaan terburuknya, tidak peduli. Tanah perjuangan berdarah di Getsemani cukup membuktikan harga tinggi karena dosa-dosa kita sendiri.

"Tiga kali Ia mengucapkan doa itu. Tiga kali umat manusia bersembunyi dari pengorbanan puncak terakhir, [Lalu] keputusan-Nya dibuat. Ia akan menyelamatkan manusia berapa pun harga yang ditanggung-Nya. Ia menerima baptisan darah-Nya, agar melalui Dia , jutaan manusia yang akan binasa memperoleh kehidupan kekal. Setelah membuat keputusan itu, Ia jatuh tersungkur ke tanah di tempat di mana Ia setengah berdiri" (The Desire of Ages, hlm. 690-693; huruf miring ditambahkan).

Apakah Anda merasakan penderitaan-Nya? "Ia jatuh sekarat.". Kalau saja malaikat penjaga-Nya tidak memberi bantuan hidup, Yesus tentu sudah mati di tanag itu, sati korban bagi dosa umat manusia.

Namun pengorbanan puncak kasih, yang pada akhirnya dilaksanakan oleh Kristus, tidak boleh dilakukan menyendiri tersembunyi di sebuah taman. Akan tetapi di tengah hari yang terang antara langit dan bumi dan agar disaksikan oleh langit dan bumi, Allah akan mati bagi umat yang memberontak ini. Di situlah terletak kasih sayang kristus dan Bapa.

Karena dari keduanya, baik dari tengah Getsemani maupun puncak Kalvari, terpancar terang kebenaran gemilang bahwa umat yang hilang justru paling berarti bagi Allah.
Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health