I found this article and I guess it is like to shared it

Kapan terakhir Anda mengenakan baju dari bahan kain brokat? Dulu, para tetua biasa mengenakan kebaya dari kain brokat. Kini, makin jarang orang memakai brokat.

"Generasi muda sudah tidak mencari brokat. Hanya generasi tua yang masih menghargai tradisi Sunda dengan membeli brokat," ungkap Gani Arta, pemilik PT Gani Arta Dwitunggal.

Sejak tahun 1981, keluarga Gani memiliki usaha di bidang tekstil. Andalannya adalah kain brokat. Gani mengaku peminat terus berkurang. Walaupun permintaan kain brokat warna putih untuk baju pengantin terus ada.

Ia mengakui baru bersaing di lokal dan belum memadai untuk ekspor. Walaupun ada beberapa item seperti filtrage atau tirai tipis yang juga menjadi komoditas ekspor. Pada tahun 1992, factory outlet pertama pun berdiri di Jalan Raya Ujung Berung Km. 10 no. 12, Bandung.

Nah, ada satu lagi factory outlet yang berada persis di pabrik tekstil yaitu di Kawasan Industri Batujajar Permai, Jalan Raya Batujajar Km 2.8, Desa Laksanamekar, Cibingbin, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Jika Anda penggemar kain brokat, inilah surganya.
Masuk ke dalam showroom di kawasan pabrik tersebut, Anda akan terpana dengan koleksi kain brokat yang begitu beragam, mulai dari warna hingga motifnya. Satu kata yang tepat menggambarkan kain-kain ini adalah "cantik". Kain brokat tak selamanya harus dijadikan kebaya.

Penggemar kerajinan tangan biasa mengolahnya menjadi berbagai jenis barang mulai dari sekedar penghias meja, bed runner penghias tempat tidur. Bahkan jika Anda kreatif, bisa saja menjadikannya pelapis bantal sampai kap lampu meja.

Tak hanya kain brokat yang dijual di tempat ini, Anda akan menemukan tirai tipis dan gorden. Tentu lebih banyak bernuansa renda nan manis. Kain furing bisa Anda beli dengan harga yang sangat terjangkau.
Lalu, aneka perlengkapan kebutuhan rumah tangga juga tersedia, sebut saja taplak, tatakan makan, dan sprei. Selain itu, ada pula selendang dan sajadah. Semua tentu saja kain yang dibuat dengan mesin rajut dan mesin brokat.

Berapa harganya? Karena dibeli dari tangan pertama, harganya pun sangat mudah. Sebut saja seperti tatakan gelas hanya Rp 500 per lembar. Lalu kain brokat dibandrol mulai dari harga Rp 8.000 sampai Rp 42.000 per meter.

Kain beludru hanya Rp 14.000 per meter. Sementara tirai tipis berkisar Rp 30.000 sampai Rp 57.000. Jadi bersiap saja kalap belanja kain saat berkunjung di tempat ini.

Sumber: Kompas
 

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health