Tidak bisa dipungkiri didalam kehidupan –pertemanan, persabahatan, persaudaran— selalu terjadi persoalan yang berakibat pada pertengkaran. Ini adalah hal yang lumrah. Tetapi, biasa, bila terjadi pertengkaran dalam hal kecil hingga persoalan besar. Tak ada satu pun orang yang mau saling mengalah. Sehingga berakibat persoalan kecil menjadi semakin besar. Solusi masing-masing pertengkaran adalah tidak saling bertegur sapa. Saling mendiamkan dan membenci, sampai kapan? Tentunya, sampai salah satu dari kamu mengajak berdamai.

Ya, begitulah hidup. Alasan yang paling tepat mengatakan pada diri sendiri. Mana ada manusia yang sempurna!!! Memang, manusia itu tidak sempurna, tetapi salahkah bila mengajak berdamai duluan, disetiap ada pertengkaran. Mengalah bukan berarti kalah, bukan?

Sering kali, jawaban yang dilontarkan beberapa kawan, ‘’masa seh mesti berulang kali, capek deh’’ –terkadang aku juga berpikiran yang sama. Bahkan enggan melaksanakannya—

Namun bila kita mengenang dan berpikiran dengan jernih, kapan donk jadi lebih dewasa? Memang, semua orang mengakui memaafkan itu lebih berat untuk dilakukan. Apalagi, kalau kesalahan itu fatal. Ih, ngak lah ya.......

Tetapi di dalam firman Tuhan selalu berisi kasih... Karena kasih tiada berkesudahan. Jadi, dalam memberikan maaf, kepada saudara, kawan mu yang salah bukan hanya tujuh kali. Karena tertulis didalam firmanNya, ’’...Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh kali tujuh puluh kali,’’ (Matius 18:22)

Itu berarti, bisa diartikan tak terhingga. Terkadang sebagai manusia, kita berpikir, aku tak mungkin bisa melakukan itu or nanti kawan ku beranggapan aku orangnya lemah, gitu aja sudah dimaafkan or ke-enakan dia donk or beribu alasan lainnya yang bisa dilontarkan.

Perlu diingat, jangan berpikir kita melakukannya untuk manusia. Melainkan untuk Tuhan, memang berat, tetapi tidak ada salahnya mencoba dan belajar mengasihi dan memaafkan.

Karena Tuhan ingin dalam memaafkan orang yang berbuat salah pada kita dengan tulus. Sebab, ‘’..Bapa ku yang di surga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu,’’ (Matius 18:35)

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

2 komentar untuk Belajar Memaafkan

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health

  1. yg penting juga adalah berani minta maaf...krn kadang krn gengsi kita gk mau minta maaf...walau kita yg salah...bener gak non...

    BalasHapus
  2. Em.... kalau aku tuh, terlalu sering memaafkan orang yang salah ma aku. Kadang bete juga, ya seperti di manfaatkan gitu. Makanya, malas banyak kawan ce na... lebih ribet dibanding berkawan dg co.

    Makanya aku bwt tulisan ini untuk mengingatkan aku, bahwa memaafkan orang tuh tidak bisa dihitung jumlahnya hehe

    BalasHapus