Kisah Perjuangan Difabel mendapatkan Penghargaan Astra
Citrapandiangan.my.id- Manusia memiliki banyak harapan untuk diri sendiri, maupun orang lain. Begitu juga dengan, Elmi Sumarni Ismau. Mungkin, sebagian dari kita tidak mengenal sosok perempuan dari Nusa Tenggara Timur. Namun, nama ini mulai dikenal di Kupang. Dikarenakan Elmi adalah sosok muda penuh semangat yang menentang stigma tentang disabilitas. Bahkan memenangkan astra di bidang kesehatan.
Meskipun secara fisik hidupnya berubah drastis karena
kecelakaan. Namun Elmi memilih untuk tidak menyerah. Di balik kursi roda dan
keterbatasan fisik, tersembunyi tekad besar untuk memperjuangkan hak-hak
penyandang difabel. Pada tahun 2010, Elmi mengalami kecelakaan yang membuat
kedua kakinya harus diamputasi. Situasi
ini tentu menjadi tantangan luar biasa dalam hidupnya. Namun, bukannya
menyerah, justru dari peristiwa itu dia mulai memahami langsung bagaimana
rasanya menjadi penyandang disabilitas, dengan segala hambatan akses, prasangka
sosial, dan kebutuhan khusus yang sering diabaikan.
Daripada terus berada dalam kepedihan, Elmi memilih
untuk bangkit. Dia melanjutkan pendidikan, memperdalam wawasan sosial, dan
terlibat aktif dalam organisasi yang memperjuangkan inklusi. Dari sinilah benih
perubahan mulai tumbuh. Untuk memperkuat langkah perjuangan, pada 14 Februari
2020, Elmi bersama lima orang teman mendirikan GARAMIN NTT Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas Untuk
Inklusi).
Organisasi ini tidak sekadar menjadi wadah berbicara,
melainkan sebuah medium konkret agar hak-hak penyandang disabilitas
diperjuangkan dan diperhatikan di dunia nyata. Visi GARAMIN adalah agar
masyarakat, pemerintah, dan difabel sendiri memiliki pemahaman baru bahwa
disabilitas bukanlah kelemahan absolut. Melalui GARAMIN, Elmi berharap pola
pikir “difabel = beban” dapat diubah menjadi “difabel = bagian masyarakat yang
layak diperhatikan dan diberdayakan.”
Dalam setiap langkahnya, Elmi tidak hanya bicara
sebagai “difabel”, melainkan sebagai sahabat, advokat, dan pemimpin komunitas. Diaa
menyadari bahwa kolaborasi dengan pemerintah lokal, media, dan masyarakat
sangat penting agar gagasan inklusi tidak berhenti sebagai wacana belaka.
Meraih
Apresiasi dari Astra di Bidang Kesehatan
Salah satu momen penting dalam perjalanan Elmi adalah
ketika ia mendapatkan penghargaan dalam “Satu Indonesia Awards” yang digelar
oleh Astra. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap mereka
yang memberikan manfaat nyata dalam masyarakat, terutama dalam masa pandemi.
Pada edisi 2021, Elmi dipilih sebagai “Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi” berkat
usahanya membantu penyandang difabel memperoleh akses vaksin dan layanan
kesehatan.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol. Dia menjadi
pengakuan bahwa kerja keras seorang difabel dapat menjangkau hati masyarakat
dan memperluas pengaruh positif. Apalagi dalam konteks kesehatan, saat pandemi
menguji sistem layanan publik di seluruh Indonesia, kontribusi seperti yang
dilakukan Elmi menunjukkan bahwa akses kesehatan harus inklusif untuk semua.
Penghargaan itu juga mengangkat nama Kupang, NTT, ke
panggung nasional, memperlihatkan bahwa perubahan sosial tidak selalu berasal
dari kota besar, tetapi bisa bermula dari kawasan pinggiran.
Tentunya, dalam proses tidak lah mudah. Perjalanan
tidak pernah mulus. Elmi dan GARAMIN menemui beberapa hambatan nyata seperti Infrastruktur
yang belum ramah difabel, sudah pasti sangat menghambat dirinya ketika diundang
menjadi narasumber ataupun untuk menghadiri acara publik, akses fisik sering
kali menjadi kendala seperti tangga, jalan sempit, atau fasilitas umum yang
tidak mendukung.
Keterbatasan sarana komunikasi dan akses informasi. Beberapa
teman difabel mengalami hambatan akses materi acara karena tidak ada penerjemah
bahasa isyarat, teks alternarif, atau media yang ramah disabilitas. Masih ada
lagi seperti astigma sosial dan kurangnya pemahaman masyarakat. Dimana, masih
banyak masyarakat beranggapan kegiatan penyandang disabilitas hanyalah aksi
amal atau penggalangan dana saja, bukan sebagai gerakan perubahan struktural.
Hal ini kadang menimbulkan reaksi meremehkan atau skeptis terhadap gagasan
inklusif.
Di balik perjuangan, ada kisah-kisah kecil yang meninggalkan
jejak mendalam bagi Elmi, seperti pada saat dia menulis proposal atau makalah
untuk mengikuti Satu Indonesia Awards, dia menuliskan 15 halaman. Namun panitia
hanya meminta 1 halaman. Elmi dan timnya kemudian menyaring esensi cerita
tersebut agar tetap kuat dan menyentuh dalam satu halaman ringkas.
Ketika salah satu acara tidak menyediakan akses fisik
untuk kursi roda atau aksesibilitas, Elmi harus menolak atau mengatur ulang.
Situasi seperti ini membentuk kesadaran bahwa inklusi harus direncanakan sejak
awal dan bukan sebagai tambahan terakhir. Dari semua itu, pesan kuat yang
dipegang Elmi adalah: “Gunakanlah masa mudamu untuk berbuat banyak hal kepada
banyak orang.” Dia percaya bahwa jika pekerjaan dilakukan dengan hati dan
tulus, maka manfaatnya bisa dirasakan luas.
Semoga kisah Elmi menginspirasi kita semua bahwa
setiap orang, dari mana pun berasal, bisa menjadi agen perubahan. Dan bahwa
“sahabat difabel” bukan hanya gelar simbolis, tetapi tanggung jawab nyata untuk
menjembatani dunia yang lebih adil dan inklusif.
#APA2025-KSB
Referensi
https://www.idntimes.com/life/inspiration/mengenal-kiprah-elmi-sumarni-ismau-anak-muda-inspiratif-dari-ntt-01-kgxnb-n4lg43?utm_source
https://www.bintangtv.id/2024/11/peraih-sia-astra-elmi-sumarni-ismau-dan-garamin-ntt-sahabat-difabel-kupang-perjuangkan-inklusi-dan-aksesibilitas/?utm_source
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/10/29/elmi-sumarni-ismau-pejuang-kesetaraan-penyandang-disabilitas-di-ntt?utm_source
Enjoy Life and be go green
Jadilah orang pertama yang berkomentar!
You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health