Selamat pagi dan ya hujan masih menguyur Jakarta sejak kemarin sore. Masih tanda kasih dari Tuhan. Bayangkan saja jika tidak ada hujan tentu akan gersang.

Renungan pagi ini sangat menarik sungguh, jika kita memahami tiap makna yang disampaikan sang penulis dalam buku "Umat Pilihan" untuk satu tahun kedepan. Bacaan renungan pagi ini. Let's read together:

HIKAYAT TIGA GUNUNG (Bagian 3).

"Dan Abraham menamai tempat itu: "Tuhan menyediakan', sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: Di atas gunung Tuhan, akan disediakan" (Kejadian 22:14).

Dulu kala setumpuk papan kayu dalam bentuk bahtera di atas gunung merupakan satu wahyu dari kisah Ilahi. Beberapa waktu kemudian sepasang papan kayu dalam bentuk salib menjadi ekspresi kasih-Nya. Kini tidak ada yang berubah.

Allah yang sama, kasih yang sama, seruan mendesak yang sama, keputusan akhir yang sama, untuk mengeluarkan kanker sebelum bangsa itu hilang, jam yang sama berdetak menuju kekekalan, tangan yang sama terulur, ajakan kemurahan yang sama.

"Sebab bagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia" (Mat. 24:37). Tidak ada yang berubah, kembalilah, kembalilah kepada Bapa sebelum terlambat. Datamg sekarang. Seruan Ilahi ternyata sama. Ada apakah gerangan dengan hati manusia itu sehingga begitu rentan dengan suatu permohonan?

Saya benar-benar tergugah oleh satu gambaran yang saya lihat di sebuah Koran beberapa tahun yang lalu. Satu gambar tentang sebuah tanda misterius yang tampak terpaku di sebatang pohon di Nappanee, Indiana.

Hanya sebuah tanda sederhana, dengan beberapa kata tulisan tangan di atasnya. Dan tidak seorang pun mengetahui dari mana asalnya, tidak juga petani pemilik tanah tempat pohon itu berada dan tanda itu melekat. Tiga kali si petani melenyapkannya, dan tiga kali pula muncul kembali. Membuat Anda bertanya-tanya siapa gerangan yang membuatnya. Seorang ibu yang sedih hati? Seorang ayah yang kesepian di tengah malam?

Tidak ada yang mengetahui. Namun tidak seorang pun yang membaca tanda itu dan melupakannya. Empat kata sederhana: "Nak, pulanglah ke rumah." Itu adalah empat kata yang sama yang Allah lukiskan dengan warna merah tua dan dipakukan di sebuah pohon dulu kala, empat kata dari tangan-Nya yang bekas paku terbuka lebar untuk merangkul: "Nak, pulanglah ke rumah."

Sudah jelas bahwa Lusifer tidak akan pulang kembali. Bangsa-bangsa di zaman kuno juga tidak. Namun dari hampir 6,9 triliun putra dan putri Bapa yang masih hidup sekarang ini, beberapa orang dari mereka yang masih peka dengan permohonan-Nya? Mungkinkah itu sebabnya mengapa Anda terpilih selama ini?

Oh, tentu, Allah bisa saja menuliskan kata-kata itu di langit agar semua orang melihat. Tetapi siapakah yang akan tergerak? Sebenarnya, tidak ada yang menggerakkan hati lebih dari ajakan pribadi seseorang yang Anda ketahui memang memiliki perhatian.

*Entahlah pada awal membaca renungan pagi part 1 hingga 2 seakan-akan pengulangan dan pengulangan. Setelah direnungkan dan dihayati tiap cerita yang ada. Penulis mencoba menekankan bahwa tangan Tuhan terulur bagi kita umat pilihan Tuhan. Nah pertanyaannya, apakah kita menerima uluran tangan Tuhan?

Tanda kasih sudah terbuka lebar, di bukit Golgolta. Dimana Yesus meninggal untuk menebus dosa kesalahan kita, merupakan tanda kasih Allah pada kita! Apakah kita merasakan dan melihatnya.

Pernahkah kita merenungkan prihal Yesus mati di kayu salib? Tiap sabat (kadang2) disaat saya pribadi ingin merenungkan mengenai bagaimana Yesus menderita pada saat memikul dosa-dosa kita, saya melihat video lagu new born. Dimana dalam video clip tersebut menggambarkan mengenai kepedihannya.

Bayangkan, apakah saudara mau mengorbankan diri bagi orang yang berosa? Apakah kita bersedia melakukannya! Bagaimanakah rasanya mendekati ajal? Itulah tanda kasih yang terbuka bagi siapa saja yang menginginkan kasih Allah untuk mendapatkan hidup kekal.

Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health