Manusia memiliki kelemahan dalam menjalankan perbuatan baik. Selalu saja ada masalah yang dihadapi dan menimbulkan pertengkaran, karena tidak bisa menahan diri. Sebenarnya, dari manakah rasa amarah itu timbul?

''Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?'' (Yak 4:1)

Rasa amarah yang ada di dalam hati mu dan dirimu merupakan hawa nafsu yang datangnya juga dari dalam dirimu sendiri. Kenapa hawa nafsu itu bisa datang dan bergelut di dalam hati mu?

Hal itu dikarenakan, ''Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa,'' (Yakobus 4 : 2)

Memang, kita harus mengakui bahwa terkadang bila kita tidak mendapatkan keinginan kita, kita akan merasa marah, kesal, atau pun merasa iri hati dengan keberhasilan kawan atau pun saudara, karena apa yang kita inginkan tidak sesuai. Dengan rasa benci dan iri hati, seharusnya persoalan yang tidak terjadi menjadi terjadi. Karena merasa iri sama dengan dosa.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health