Bukannya sombong, tetapi aku benar-benar merasa senang terlahir sebagai anak dari papa dan mama yang sudah melahirkan dan membesarkan aku.

Ini adalah foto yang kuambil ketika papa meninggalkan kami tepat di bulan juni lalu. Terasa berat memang saat itu dan saat ini. Tetapi aku tidak munafik, jika itu adalah jalan terbaik. Papa meninggal dalam keadaan damai dan siap menghadap sang penciptanya.

Mama.... ketika tiap malam aku mendengarkan mama berdoa dan nama kami dan pasangan hidup serta calon pasangan yang masih menanti untuk pernikahan suci. Sungguh aku merasa terharu dan bahagia.


Doa-doa yang mama ucapkan setiap saat, membuatku merasa damai mendengarnya. Walaupun sejujurnya sudah beberapa bulan ini. Aku berdoa hanya sekedarnya saja. Bukan dari hati dan bukan  curhat dengan Bapa di surga seperti yang aku lakukan sebelumnya.

Ketika aku mengatakan bahwa aku merasa hampa. Mama selalu mengingatkan bahwa kehampaan yang kurasakan karena aku tidak tulus berdoa dan membaca firman tuhan.

Ketika aku mendengarkan doa-doamu untuk anak sulung hingga anak bontot. Aku berpikir betapa bahagianya aku memilikimu sebagai ibuku. Memang mama tidak bisa memberikan aku harta berlimpah tetapi doa yang diam-diamku dengar dalam kepura-puraan aku sedang tidur sungguh mengharukan. Semoga doa-doamu didengar Tuhan. Sehingga kami slalu baik-baik saja dan tidak terlena dalam kehampaan kami. Terimakasih mama.


Sent from Samsung Mobile

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health