Diadopsi dengan Kasih

Selamat pagi :) hari ini aku bangun dengan penuh sukacita. Tidur yang cukup, karena cuaca yang tidak begitu panas.

Baiklah mari kita baca morning worship kita pagi ini :)

TERPILIH SEJAK AWAL

"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Efesus 1:3,4).

Terima kasih untuk internet, seluruh dunia mengetahui simbol "at" atau @. Tanpa itu kita tidak akan pernah menemukan jalan di dunia maya. Jadi barangkali tidak mengherankan juga kalau pasangan muda Cina, yang ingin memberi kesan asli dan bijaksana, meminta pemerintah untuk mendaftarkan nama bayi mereka yang baru lahir sebagai " @." Di Cina, huruf "a" dan "t" dapat diucapkan sehingga terdengar seperti kalimat "mengasihi dia." Dan mengasihi bayi seperti yang mereka lakukan, membuat para pengawai pemerintah khawatir.

Ayat kita menyatakan bahwa sebagai tanda kasih-Nya bagi anak-anak di bumi ini, Allah telah memilih kita, Anda dan saya, jauh sebelum kita dilahirkan. Mengapa? "Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya"(Ef. 1:5).

Dapatkan Anda mempercayai itu! Memilih Anda dan saya telah memberikan "kesukaan besar" bagi Allah." Tetapi memang, itulah maksud utama dari pengadopsian bukan? Senangnya memilih anak Anda, tidak ada " kebobolan" atau kecelakaan dengan adopsi, Anda memilih anak Anda dengan sangat hati-hati dan saksama.

Sama seperti yang Allah lakukan ketika Ia memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya. Tetapi yang menyedihkan, betapa mudahnya kita melupakan keadaan kita yang terpilih itu.

Raja alam semesta telah mengadopsi kita ke dalam keluarga-Nya; namun kita larut dalam kehidupan , melebih-lebihkan keberadaan, bermuram durja sebagai orang miskin, padahal kita telah diadopsi sebagai pangeran dan putri!

Pastilah suatu kehinaan bagi Allah apabila saya khawatir berkeluh kesah, lupa terhadap kemuliaan kebenaran lagu Injil tua "Bapaku kaya rumah dan tanah, semua harta dunia jadi milik-nya!" Bukankah suatu kejahatan berkeluh kesah padahal "Saya seorang anak Raja?"

Surat-surat adopsi kita didaftarkan dan ditandatangani dengan tinta merah tua di Kalvari-kabar baik! Ia membuat kita diterima " di dalam Dia, yang dikasihi-Nya" ( ayat 6). Dipilih, diadopsi, diterima! Aapa lagi yang bisa Anda minta?

" Kasih seperti itu tak ada bandingnya. Anak-anak Raja surgawi! Janji indah! Tema bagi perenungan yang paling dalam !

Kasih Allah yang tiada tara bagi dunia yang tidak mengasihi Dia!" (Steps to Chirst, hlm 15).

* (˘_˘٥) Seorang teman mengatakan karena aku lahir dari rahim seorang kristen, maka agamaku mengikuti orangtuaku. Jika aku lahir dari rahim seorang ibu yang agamanya berbeda, maka agamaku juga akan berbeda.

Sejenak aku berpikir, apakah demikian? Jika demikian, aku bersyukur atas kesempatanku lahir sebagai agama kristen. Terus aku renungkan kembali, tetapi orangtua beragama kristen juga tidak menjamin anaknya juga akan mengikuti jejak orangtuanya. Itu semua tergantung pada pilihan.

Bertambah usia anak, (usiaku, red) tentu aku sudah bisa membaca dan melihat mana yang baik untukku. Dan hatiku sudah bulat bahwa ini adalah agama yang terbaik bagiku :)

Memilih agama bukanlah sama seperti kita memilih baju, begitu tidak suka kita ganti dan ganti. Melainkan tetap dan tak bisa berubah :)

Kehidupan ini suatu pilihan, kata salah seorang temanku mengatakan demikian. Ia tidak percaya dengan suratan takdir. Ya, hidup adalah pilihan, bagaimana kita menggunakan kehidupan kita untuk tujuan yang baik atau buruk. Karena dalam hidup ini tidak ada yang namanya abu-abu, yang ada hitam atau putih. Bukan acaranya dedi kobuser ya hitam-putih lol.

Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®